Panjang Jaringan Irigasi di Kota Bima

Dataset Panjang Jaringan Irigasi di Kota Bima berisi informasi mengenai panjang total saluran irigasi di wilayah Kota Bima yang dikelompokkan berdasarkan jenis saluran, seperti saluran primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Data ini juga dapat mencakup status kondisi saluran (baik, rusak ringan, rusak berat), serta sistem pengelolaannya (pemerintah, kelompok tani, atau swadaya). Informasi ini penting untuk mengetahui seberapa luas cakupan infrastruktur irigasi dalam mendukung kegiatan pertanian dan ketahanan pangan di Kota Bima.

Jaringan Irigasi adalah : saluran bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari : penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan penggunaan air irigasi beserta pembuanganya.

Variabel-variabel dalam datasheet ini meliputi :

  1. KODE WILAYAH : Variabel dengan type data numerik, merupakan kode numerik untuk wilayah Kota Bima dan lingkup wilayah dibawahnya, sesuai dengan ketentuan BPS yang merujuk pada Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019.

  2. NAMA WILAYAH : Variabel dengan type data teks, merupakan nama wilayah tempat populasi atau data berasal.

  3. PANJANG SALURAN IRIGASI PRIMER MENURUT KONDISINYA : variabel yang menunjukkan total panjang saluran irigasi utama (primer) yang mengalirkan air langsung dari sumber air, seperti bendungan, sungai, atau intake, menuju saluran sekunder dalam sistem irigasi. Saluran irigasi primer berperan sebagai jalur utama distribusi air, dan kualitas serta kapasitasnya sangat menentukan efektivitas sistem irigasi secara keseluruhan. yang dibedakan berdasarkan kondisi fisiknya, seperti: Baik, Rusak Ringan dan Rusak Berat. Satuan yang umumnya digunakan adalah meter (m) atau kilometer (km). dengan type data numerik

  4. PANJANG SALURAN IRIGASI SEKUNDER MENURUT KONDISINYA : Variabel Panjang Saluran Irigasi Sekunder merupakan variabel yang menunjukkan total panjang saluran irigasi tingkat sekunder, yaitu saluran yang berfungsi menyalurkan air dari saluran primer ke saluran tersier. Saluran sekunder merupakan bagian penting dalam sistem jaringan irigasi karena menjadi penghubung antara saluran utama (primer) dan distribusi langsung ke lahan pertanian (melalui saluran tersier), yang dibedakan berdasarkan kondisi fisiknya, seperti: Baik, Rusak Ringan dan Rusak Berat. Satuan yang umumnya digunakan adalah meter (m) atau kilometer (km). dengan type data numerik

  5. PANJANG SALURAN IRIGASI TERSIER MENURUT KONDISINYA : Variabel Panjang Saluran Irigasi Tersier merupakan variabel yang menunjukkan total panjang saluran irigasi tingkat tersier, yaitu saluran yang mengalirkan air dari saluran sekunder langsung ke lahan pertanian atau ke petak-petak sawah. Saluran irigasi tersier berperan sebagai jalur distribusi terakhir dalam sistem irigasi, sehingga sangat berpengaruh terhadap ketersediaan air di tingkat usaha tani. yang dibedakan berdasarkan kondisi fisiknya, seperti: Baik, Rusak Ringan dan Rusak Berat. Satuan yang umumnya digunakan adalah meter (m) atau kilometer (km). dengan type data numerik

  6. JARINGAN IRIGASI NO TEKNIS (LAHAN BUDIDAYA) : Variabel Jaringan Irigasi Non Teknis (Lahan Budidaya) merupakan variabel yang menunjukkan panjang atau luas jaringan irigasi yang digunakan untuk mengairi lahan budidaya, namun dibangun dan dikelola secara sederhana tanpa konstruksi teknis yang lengkap atau permanen.

Ciri khas irigasi non teknis antara lain: Dibuat secara swadaya oleh petani atau masyarakat setempat, Tidak menggunakan struktur beton atau bangunan pengatur air yang kompleks, Umumnya berupa saluran tanah, parit, atau sistem tradisional lainnya, Digunakan untuk mendukung kegiatan pertanian (lahan budidaya) seperti padi, palawija, atau hortikultura.

Satuan yang digunakan bisa berupa kilometer (km) untuk panjang saluran, atau hektar (Ha) untuk luas lahan yang terlayani. dengan type data numerik

Kondisi Fisik Jaringan Irigasi dibagi dalam kategori :

a. Baik: Saluran berfungsi optimal tanpa kerusakan berarti.

b. Rusak Ringan: Saluran mengalami kerusakan minor namun masih dapat digunakan dengan sedikit perbaikan.

c. Rusak Berat: Saluran mengalami kerusakan parah sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik dan memerlukan perbaikan besar.

Data and Resources

Additional Info

Field Value
Author Dinas PUPR
Maintainer sektoral2
Last Updated June 20, 2025, 09:05 (+0800)
Created September 23, 2024, 10:32 (+0800)
Sumber Data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bima