Jumlah dan luas kawasan permukiman kumuh biasanya bervariasi tergantung pada lokasi dan kondisi daerah tersebut. Di Indonesia, misalnya, kawasan kumuh sering ditemukan di pinggiran kota atau daerah yang padat penduduk.Untuk menghitung jumlah dan luas kawasan kumuh, beberapa langkah yang biasanya dilakukan meliputi:
- Inventarisasi Lokasi: Mengidentifikasi wilayah yang termasuk dalam kategori kumuh berdasarkan kriteria seperti
kepadatan penduduk, akses terhadap infrastruktur dasar (air bersih, sanitasi, listrik), dan kondisi bangunan.
- Pengukuran Luas: Menggunakan teknik pemetaan seperti penginderaan jauh atau SIG (Sistem Informasi Geografis)
untuk mendapatkan data luas kawasan kumuh.
- Data Statistik: Mengumpulkan data dari pemerintah daerah atau lembaga penelitian yang mempelajari kondisi
permukiman kumuh.
- Analisis Sosial dan Ekonomi: Melihat faktor-faktor sosial dan ekonomi yang berkontribusi pada pembentukan
kawasan kumuh.